KEDIRI KOTA - Bank Indonesia Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri terus berupaya untuk meningkatkan penjualan perajin tenun ikat di Bandar Kidul dengan cara menggelar Sarasehan Tenun Ikat Kediri dengan Awak Media Kediri.
Sarasehan dengan bertajuk Ngopi Nda (Ngomongke Info Terkini dengan Media) yang digelar di Koperasi Medali Emas Jalan KH Agus Salim Banjarmlati Kec Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/2/2023) pukul 14.30 WIB.
Kegiatan sarasehan dihadiri, Moch Choirur Rofiq (Gus Choi) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang diwakili Ferry Djatmiko Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Chevy Ning Suyudi Kepala Bappeda Kota Kediri, Tanto Dwijohari Kepala Disperdagin dan Tetuko Erwin Kabag Perekonomian Kota Kediri, anggota perajin tenun ikat serta puluhan wartawan Kediri.
Acara sarasehan terlihat sangat gayeng meskipun duduk lesehan banyak masukkan dari perwakilan wartawan pada sesi tanya jawab guna meningkatkan dan memperkenalkan produksi tenun ikat Bandar Kidul. Masukkan wartawan mulai dari Beny dari JTV, Andhika Detik.Com, Efendy Muchtar Madu TV, Didik Mashudi Tribunnews.com, Bayu Koran Memo dan Ibad dari Berita Metro.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq usai acara dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa kegiatan hari ini merupakan salah satu program dari Bank Indonesia Kediri dalam rangka untuk mengembangkan industri tenun ikat di Bandar Kidul Kota Kediri.
"Kita gelar Sarasehan dengan Pemkot Kediri bersama teman-teman wartawan untuk meminta masukkan kira-kira kegiatan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tenun ikat Bandar Kidul. Dan, tadi banyak sekali masukkan dari teman-teman wartawan, " ucapnya.
Lanjut Pak Choi sapaan akrab KPw BI Kediri bahwa kita punya program pengembangan tenun ikat dari hulu sampai hilir. Artinya hulu kita ingin tenun ikat nanti produksinya memiliki kualitas yang bagus tidak kalah dengan daerah lain. Dan, tenun ikat ini juga diminati oleh masyarakat pada umumnya, baik kelas menengah kebawah dan keatas.
Sedangkan, pengembangan dari sisi hilir kita coba kembangkan bahwa hasil tenun ikat bisa untuk fashion mulai anak muda, orang tua dan ibu-ibu serta busana muslim.
"Kita coba kembangkan kita lakukan bothcamp untuk melatih para desainer lokal Kediri supaya bisa memanfaatkan tenun ikat Kediri untuk fashion sesuai dengan trend sekarang yang berkembang, " urai Pak Choi.
Ia juga sangat berharap upaya yang dilakukan antara hulu dan hilir sama-sama berkembang kuat dan tenun ikat Kediri bisa naik kelas.
Ditanya keberadaan Bandara dan akses jalan tol. Pak Choi menjelaskan, dengan beroperasinya bandara dan akses jalan tol nanti, kita sangat berharap bisa meningkatkan penjualan tenun ikat dan tenun ikat bisa menjadi buah tangan khas Kota Kediri.
"Keberadaan tenun ikat ini juga bisa mendorong dan menarik wisatawan Kediri dan luar Kediri untuk potensi wisata di Kota Kediri, " katanya.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu bahwa industri tenun ikat ini dibutuhkan kreatif dari perajin tenun, karena tiap tahun mulai ada pergeseran.
"Jadi perlu ada generasi penerus yang memiliki kreatifitas sesuai perkembangan zaman agar usaha tenun ikat tetap bisa berkembang, " tuturnya.
Pihaknya juga akan terus berupaya untuk mendorong generasi muda untuk melanjutkan dan mau menggelutj sebagai perajin tenun ikat di Bandar Kidul ini.
Baca juga:
Muhaimin Iskandar Dukung Kripto Kena Pajak
|
Untuk menekuni pekerjaan tenun ikat ini memang hal yang tidak mudah. Dikatakan Pak Choi bahwa pekerjaan menenun itu juga agak sulit, karena dibutuhkan ketlatenan, kesabaran dan kreatifitas.
"Dan, sebagai perajin tenun ikat jangan sampai ditinggalkan oleh generasi milenial. Salah satunya, memberikan pemahaman kepada anak muda bahwa industri tenun ini sangat menjanjikan terhadap kesejahteraan, "tutup Pak Choi.